Sabtu, 05 Mei 2012

Muslim Excellent : Think Fast !

Berpikir memang baik. Makin banyak berpikir, makin baik. Dengan banyak berpikir kita banyak tahu, keputusan kita bertambah bulat karena pertimbangan kita cukup lengkap. Belum lagi susunan otak kita akan terlatih, sehingga dendrit-dendrit di dalamnya akan menguat dan bertumbuh.
Dan begitulah seharusnya seorang Muslim. Saya ingat Pak Warsito seorang ilmuwan muslim asal Indonesia yang begitu dihargai di Jepang, saat ditanya apa yang menjadi hobi beliau, maka dengan singkat beliau akan menjawab : berpikir!
Namun sayang, banyak dari kita yang kurang suka berpikir. Dan ini miris. Apalagi jika mereka menyandang status akademis, seperti mahasiswa misalnya. Mahasiswa Ga doyan mikir? apa kata dunia! Dalam konteks yang lebih luas, umat Islam seringkali mendapat stigma kaum yang kurang berpikir.
Padahal dahulu umat ini begitu kaya akan ilmuwan-ilmuwan namanya terus mengharum di tengah kancah sejarah. Ibnu Rusy, Ibnu sinna, Ibnu Khaldun dan masih banyak nama-nama besar lain yang telah menciptakan karya besar melalui buah pikiran mereka.
Di sisi ekstrim yang lain banyak pula yang terlalu banyak berpikir. Intensitasnya sedikit lebay.Mereka keliru memaknai proses berpikir. Sedikit-sedikit mikir.
Psikolog Sian L. Beilock dari universitas Chicago pada 2008 meneliti tentang pengaruh kesempatan untuk berpikir yang diberikan kepada pegolf pemula dan pegolf profesional sebelum mereka diminta melakukan serangkaian pukulan. Pegolf pemula dianjurkan untuk mengambil waktu sebelum mulai, sedang kepada para professional dianjurkan untuk segera saja melakukannya. K
Ketika pegolf pemula diminta untuk melakukan lebih cepat, pukulan mereka menjadi kurang akurat, tapi pegolf profesional justru sebaliknya: mereka menunjukkan pukulan yang prima ketika diminta segera memukul dan goyah ketika disarankan untuk lebih dulu mengambil waktu.
Terlalu banyak berpikir memang banyak menggagalkan kegiatan yang memerlukan keahlian dan ketelitian; baik kegitan fisik maupun mental.
Anda dapat tersedak ketika berpidato didepan umum atau dalam seminar jika terlalu banyak berpikir untuk mencari kata-kata yang lebih tepat, salah menendang bola karena sibuk berpikir kearah pemain mana bola sebaiknya diberikan.
Atau gagal menerbitkan artikel karena terus-menerus dibaca ulang dan diperbaiki sampai akhirnya dibatalkan karena kecewa. Untuk yang ini, saya sendiri pernah jatuh bangun mengalaminya.
Begitulah. Terlalu banyak berpikir telah menggagalkan kreasi, menggangu inisiatif dan melemahkan motivasi, meskipun proses berpikir semula kita pahami sebagai mekanisme pertahanan untuk menghindari kegagalan.
Menurut sebuah artikel dalam Scientific American, mencoba berkonsentrasi untuk memantau kualitas kinerja kita sendiri adalah kontraproduktif karena otak kecil kita, yang mengatur gerakan yang komplek tidak mungkin kita akses dengan sadar dan disengaja. Karena terlalu banyak berpikir bukan bawaan lahir dan terbukti berbahaya, dan sebaiknya dihindari.
Berhentilah menunggu kesempurnaan. Kerjakan saja niat yang sudah dipertimbangkan. Jangan terlalu banyak asumsi, tinggalkan teori, segera bertindak. Rasakan takut tapi tetap lakukan! Jangan biarkan rasa takut membajak potensi atau melumpuhkan hidup anda!
Memang ada masa dimana berpikir sangat diperlukan untuk mengambil serangkaian keputusan. Namun juga ada saat - saat dimana untuk sementara kita harus menarik tuas BLINK!- Yaitu saat dimana kita berpikir tanpa berpikir. Maksudnya?
Gladwell menjelaskan dalam penelitiannya, bahwa manusia hakikatnya mampu berpikir cepat, karena telah memiliki banyak informasi dan rekaman pengalaman yang siap untuk diakses dalam otaknya.
Semua itu dapat menjadi referensi. Hal ini senada dengan yang disampaikan Dan Plutarch, seorang pakar otak. Pikiran kita, ujar beliau bukanlah wadah yang harus diisi, melainkan api yang harus dinyalakan. Otak kita hanya perlu percikan kecil dan cepat untuk menghasilkan gagasan-gagasan yang brilian.
Sadar tidak sadar, banyak dari kita sibuk berpikir, serta kuatir dalam mengemukakan gagasan. Kuatir salah, kuatir keliru, dan kuatir ini, itu. Padahal tak ada yang namanya gagasan salah, adapun gagasan yang salah, kata Einstein, adalah gagasan yang tidak disampaikan.
Banyak orang berpikir, nyatanya tak kunjung menghasilkan ide. Banyak orang memiliki ide, nyatanya tak kunjung berbuah aksi. Imbasnya, mereka dengan pikirannya tak pernah beranjak kemana-mana. Padahal jelas, bahwanothing action, Nothing happen!
Seorang Muslim sepatutnya mampu berpikir cepat, tajam, dan brilian. Ia mampu mencerna masalah, kemudian lekas mengambil keputusan. Ia problem solver, bukan problem maker. Dengan pikirannya, ia menjadi trendsetter, bukan follower.
Seorang muslim juga harus mampu belajar tepat, berpikir cepat, serta bertindak bijak. Dengan begitu tak ada lagi yang menyangsikan kualitas seorang muslim, karena kapasitas dan cara berpikirnya jauh di atas orang kebanyakan.
Hingga mereka menjadi sosok yang disebutkan Umar radhiallahu ‘anhu saat menaklukan Romawi, “Satu orang diantara mereka setara dengan seribu laki-laki.”


Berpikir? Yes!
Teralu banyak berpikir? NO!

www.eramuslim.com
syiar_hizqova

Sabtu, 17 Desember 2011

ya allah jika aku jatuh cinta labuhkan lah cintaku pada seseorang yang mencintaimu

Ya Allah,jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang
melabuhkan cintanya pada-Mu,agar bertambah kekuatan ku untuk
mencintai-Mu. Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku
padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu Ya Allah, jika aku jatuh
hati,izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut
pada-Mu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu. Ya Rabbana,
jika aku jatuh hati,jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling dari
hati-Mu. Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada
seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu. Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.Ya
Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu, janganlah kenikmatan itu
melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.
Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu, jangan biarkan aku
tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia
kepada-Mu. Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan
biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki
dan rindu abadi hanya kepada-Mu. Ya Allah Engkau mengetahui bahwa
hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada
taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-MU, telah berpadu dalam
membela syariat-Mu. Kukuhkanlah Ya Allah ikatannya. Kekalkanlah
cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan
Nur-Mu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengan
limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.

About You

sekilas tentang dirimu yang lama aku nantikan , memikat hatiku , jumpamu pertama kali , janji yang pernah terucap tuk satukan hati kita . namun tak pernah terjadi , mngknkah masih ada waktu tersisa untukku.
mngknkah masih ada cinta di hatimu , andaikan saja aku tau , kau tak kn hadirkan cintamu , ingin ku melepas mu dengan pelukkan hangatku.

ARTI TANPA ARTI -,-

seiring hari yg kian menanjak di dadaku kian mendesak akan semua rasa yg tak ku phami , tanpa makna , abstrak .

aku ingin beratanya pada hari apa arti semua . tapi ia menggeleng tak mengerti .
lalu  aku berlari pada angin yang sedang terseok sepi.

aku letih bertiak dalam sendiri , manusia hilang dari muka bumi mnenggelamkan diri dalam dengung yg tak aku pahami.

aku semakin mengerti benci dalam cinta yang kulakoni dan gembira dalam sepi !!

aku ingin pergi sejenak mngubur diri dalam konsep yang tak aku mengerti , aku harap akan mnemui arti .
arti dari sebuah arti yg sbenarnya tak brarti ...

agama Islam mengajarkan __

Islam menghalalkan pernikahan, bahkan dinyatakan sebagai sunnah. Akan tetapi Islam melarang keras perzinahan. Bukan hanya perzinahan, akan tetapi yang mendekati perzinahan pun dilarang oleh Islam. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat al-Isra’:32. Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk. Pacaran dalam bentuk 1 dan 2 dilaksanakan sebagai perbuatan yang mendekati perbuatan zina. Dalam pandangan Islam bentuk ketiga dikenal dengan istilah Ta’aruf. Dalam Islam proses yang benar untuk mencapai pernikahan adalah : Ta’aruf → Khitbah → Nikah

aku mencintaimu :*

tahukah . .kau adlah lentera pandudi kala sesat mengau
menjadi langkah ketika jejakku terhuyung dalam gamangpenpang hari-hari ku atas khilaf masa laluatas salah masa silamnamun, senyum mu berceritatentang ada batas di antara rasasungguh sepenuh hati aku mendambamu,aku mencintaimuyakinlah usah ragubahwa kita punya rasa seiramaseperti di setiap senjayang bercerita tentang kita apa adanya tentang langit,tentang pantai,teantang warna dunia yang semestinyakarena hanya di setiap hadirmukembali kusimpul
setitik keyakinandan di teduhnya senyummu
ada keikhlasan yang indah
jangan biarkan kukembali
ke jurang kehampaan dalam kebisuan
biarlah masa lalu membeku,
biarkan masa silam adalah cermin
dan persahabatan adalah jembatan
untuk sadari bahwa kita ada lagi
kurajuk engkau
yakinlah rasa kita satu,
rasa ini nyata
dan jika mencintaimu salah,
jangan ajarii aku apa yang semestinya
BIARKAN DUNIA TAHU KAMU MILIKKU .
DAN AKU MILIKMU,
kuingin hanya dirimu ada di setiap laju hidupku
mengarungi semestamu
dalam warna yang sudah kita miliki
menuai setiap kerinduan dalam damai kehadiranmu
menjadikan cinta ini, menjadi cerita indah TENTANG KITA .
separuh jiwaku ,AKU MENCINTAIMU .